Mirisnya Pendidikan Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya manusia,perlu diketahui jumlah penduduk indonesia terbesar ke-4 sedunia yaitu jumlah penduduk indonesia hingga 240 juta menurut Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).Dari 240 juta penduduk itu,27 persennya adalah remaja.Sehingga remaja Indonesia tentu saja sangat berpengaruh terhadap masa depan Indonesia.Jika remaja Indonesia mendapatkan pendidikan yang berkualitas,maka masa depan Indonesia bisa menjadi lebih baik.Tetapi jika pendidikan Indonesia kurang berkualitas,maka masa depan Indonesia akan menjadi lebih buruk.

Perlu diketahui sekarang ini remaja Indonesia masih belum mendapatkan kualitas pendidikan yang terbaik.Hal ini terbukti dari data Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011 yang berasal dari UNESCO diluncurkan di New York indeks pembangunan atau Education Development Index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934.Dari data itu maka indonesia menempati peringkat ke-69 dari 127 negara.

Akibat pendidikan Indonesia yang belum berkualitas,maka wajar jika banyak kenakalan remaja seperti sex bebas,balap liar,tawuran dan bahkan mengkomsumsi narkoba.Hal itu tentu saja bukanlah hal yang baik,sehingga sebagai remaja seharusnya mejauhi kenakalan remaja.

Ada berbagai macam hal yang menyebabkan kenakalan remaja,tetapi salah satu yang paling berpengaruh adalah buruknya kualitas pendidikan Indonesia.Buruknya pendidikan Indonesia disebabkan oleh berbagai macam hal.Seperti guru yang kurang berkualitas,kurikulum dari pemerintah yang terus berubah dan kurangnya fasilitas yang memadai.

Mana mungkin sekolah yang berada di desa bisa disamakan dengan sekolah yang berada di kota.Tentu saja fasilitasnya jauh berbeda,sehingga sekolah yang berada di desa tidak bisa menerima materi yang sama dengan sekolah yang ada di kota.Saya sendiri adalah pelajar SMA,saya sekolah di SMA Negeri tetapi tidak berada di kota.Menurut saya kurikulum 13 memiliki kekurangan dan kelebihan,kelebihannya adalah kurikulum 13 menginginkan pelajar banyak belajar dalam materi,bersikap baik dan juga keterampilan di sekolah harus baik.

Namun kekurangannya kurikulum 13 adalah memasukkan hingga 17 mata pelajaran,sehingga wajar banyak siswa yang mengalami stress karena banyaknya pelajaran umum seperti bahasa daerah,seni budaya,PKN,kewirausahaan dan lain-lain.Seharusnya menurut saya di SMA sudah tidak perlu banyak pelajaran umum,contohnya siswa yang masuk ke kelas IPA maka dia cukup menekuni IPA secara serius tanpa banyaknya pelajaran umum sehingga lebih efektif dalam pembelajaran.

Menurut saya stress dalam sekolah merupakan salah satu penyebab kenakalan remaja.Memang banyak pelajar di sekolah tidak terlihat nakal,karena jika seorang pelajar SMA terlihat nakal sedikit saja,maka bisa jadi pelajar itu dikeluarkan dari sekolah.Namun kenakalan di luar sekolah itulah yang banyak terjadi.

Sudah tidak jarang siswa banyak mencontek ketika ulangan,hal itu terjadi karena tekanan dari sekolah bahwa jika ada lebih dari 2 mata pelajaran yang di bawah ketentuan nilai,maka siswa itu tidak naik kelas.Menurut saya hal ini tidaklah baik,meskipun seorang siswa tidak mencontek melainkan belajar dengan  giat,maka hal itu percuma saja.Karena tujuannya belajar adalah untuk mendapatkan nilai bagus,bukan untuk mengembangkan bakat.

Indonesia seharusnya mencontoh negara Finlandia,di Finlandia seorang guru minimal memiliki gelar Master untuk mengajar sehingga muridnya berkualitas.kegiatan pembelajaran di sekolah Finlandia dilakukan sesuai dengan yang diminati dan diinginkan siswa,sehingga setiap siswa dapat mengembangkan bakatnya masing-masing.Selain itu di Finlandia tidak ada penempatan juara atau peringkat siswa,sehingga tidak ada pembedaan kelompok yang pintar dengan kelompok yang bodoh.Hal-hal itu menyebabkan Finlandia adalah negara dengan pendidikan terbaik di dunia.