Bahaya Kantong Plastik Bagi Kesehatan dan Lingkungan


Kantong plastik atau masyarakat biasa menyebutnya "Kantong Kresek", merupakan alat sederhana yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya membawa barang belanjaan, membawa bungkusan makanan, dan membawa barang lainnya. Kantong plastik tersebut merupakan alat yang bukan hanya digunakan oleh masyarakat Indonesia saja, masyarakat dunia pun ikut serta dalam menggunakan kantong plastik sebagai alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun kantong plastik sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, tetapi ternyata pengaruh buruk dapat terjadi jika pemakaian ataupun dalam pembuatannya tidak memperhatikan segi kesehatan dan kemanusiaan tentunya. Sampai saat ini masyarakat Indonesia telah menggunakan kantong plastik dalam berbagai keperluan sehari-hari.

Berdasarkan penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), kantong plastik berwarna sangat berbahaya bagi kesehatan jika digunakan untuk mewadahi makanan siap saji. BPOM menyatakan, kantong plastik terutama yang berwarna hitam tidak layak untuk digunakan mengemas makanan siap santap.

Kantong plastik terutama yang hitam merupakan hasil plastik daur ulang. Ini berbahaya karena riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui dan dalam proses pembuatannya sering ditambahkan bahan tambahan seperti antioksidan atau pewarna.

Karena merupakan produk daur ulang, riwayat penggunaan sebelumnya yang dapat berupa apa saja, termasuk seperti limbah rumah sakit, wadah pestisida, maupun limbah logam berat. BPOM pernah melakukan pemantauan langsung dalam proses daur ulang kantong plastik bewarna yang tidak dilakukan sterilisasi. Prosesnya adalah dengan cara sampah plastik dikumpulkan di tempat pembuangan akhir sampah di Bantar Gebang Bekasi, lalu dicincang-cincang kemudian dicuci dengan sedikit sabun agar tidak berbau. Kemudian ditambah zat-zat kimia. Prosesnya sangat tidak bersih.

Penambahan bahan lain seperti pewarna menambah resiko berbahaya penggunaan kantong plastik yang juga memiliki bahan karsinogenik atau pemicu kanker yang terlepas jika dipanaskan. Karena itu, untuk menghindari resiko sebaiknya tidak menggunakan kantong plastik untuk membungkus makanan secara langsung.

Butuh waktu sekitar 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah. Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya jika proses pembakarannya tidak sempurna. Dampaknya bisa memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, dan gangguan saluran pencernaan.

Untuk itu sebaiknya masyarakat meggunakan kantong plastik yang tidak berwarna atau bening. Dan jangan mewadahi langsung makanan siap saji di kantong plastik daur ulang tersebut. Sebaiknya diberi alas misalnya dengan daun pisang.

Untuk makanan siap saji yang berkuah, seperti bakso, soto, rawon, dan makanan berkuah lainnya, sebaiknya pembeli membawa pulang makanan tersebut dengan menggunakan wadah yang aman dari rumah seperti rantang stenlis atau rantang tahan panas, bukan rantang plastik.Begitu juga dengan makanan yang tidak berkuah, sebaiknya pembeli menggunakan wadah yang aman dari rumah. Selain meminimalisir penggunaan kantong plastik, juga agar lebih sehat.


Comments

  1. lumayan mas,, kalo boleh saya kritik,, blog mas kurang rapi nih

    ReplyDelete
  2. Iya mas,saya juga menyadarinya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

10 Kota Terindah di Dunia

Dubai Termasuk dalam Tanda-tanda Kiamat