Kisah Iskandar Zulkarnain,Raja yang Shaleh dan Adil


Iskandar Zulkarnain adalah raja shaleh yang kekuasaannya sangatlah luas.Beliau mendapat julukan Iskandar "Zulkarnain"."Zul" artinya memiliki,"Qarnain" artinya dua tanduk.Maksudnya adalah Iskandar yang memiliki kekuasaan membentang mulai dari barat hingga timur.Beliau dikaruniai otak yang cerdas oleh Allah Ta'ala.Beliau memiliki pemikiran yang panjang dan berbagai ilmu pengetahuan,mulai dari ilmu perang,ilmu politik,ilmu tehnik,ilmu kimia, dan ilmu lainnya yang Allah Ta'ala karuniakan.

Dalam Al Qur'an,kisah Iskandar Zulkarnain secara khusus terdapat pada surah Al Kahfi ayat 83-101.Menurut mufassir terkemuka Ibnu Jarir Ath-Thabari dalam kitab tafsirnya,dikatakan bahwa Iskandar Zulkarnain berasal dari Romawi.Ia adalah anak tunggal dari seorang warga yang paling miskin di antara penduduk kota.Namun,dalam pergaulan sehari-hari,ia hidup di lingkungan kerajaan,begaul dengan para perwira dan berkawan dengan pemuda-pemuda yang berakhlak mulia.Sehingga tak mengherankan jika Iskandar Zulkarnain tumbuh menjadi pemuda yang pintar dan menguasai berbagai ilmu pengetahuan.

Sejak kecil Zulkarnain tidak suka melihat peperangan antara timur yaitu Kerajaan Persia,dengan barat yaitu Kerajaan Romawi.Perang itu tidak ada hentinya dari tahun ke tahun,malah dari abad ke abad.Ribuan manusia tewas karena perang,ditambah dengan kerugian hilangnya dan hancurnya harta benda.Belum lagi rusaknya lingkungan hidup,yang merugikan manusia itu sendiri.

Untuk menghentikan permusuhan antara timur dan barat,Zulkarnain bercita-cita mendirikan sebuah kerajaan yang dapat menyatukan wilayah timur dan barat.

Zulkarnain pun tumbuh menjadi orang dewasa yang shaleh,berakhlak dan berbudi tinggi.Atas keshalehannya itu,Allah Ta'ala mengaruniakan kepadanya segala kelebihan yang dimiliki oleh seorang raja,lalu Allah Ta'ala memerintahkan untuk menyeru manusia kepada agama tauhid.

Mula-mula Iskandar Zulqarnain beserta tentaranya yang lengkap dan kuat,menuju ke barat di wilayah Maroko,tempat terbenamnya matahari.Dilihatnya matahari itu terbenam di mata air yang berlumpur.Di sana Iskandar Zulqarnanin beserta tentaranya bertemu dengan suatu bangsa yang suka berbuat kerusakan dan kejahatan.Bangsa itu suka membunuh orang-orang yang tidak bersalah dan bangsa itu tidak beragama.

Sebelum melakukan tindakan,Zulkarnain terlebih dahulu memohon petunjuk kepada Allah Ta'ala,tindakan apa yang harus dilakukan terhadap bangsa yang kejam,apakah akan digempur habis-habisan,atau dibiarkan begitu saja.

Allah Ta'ala lalu memberinya dua pilihan,digempur habis-habisan sebagai balasan atas kekejaman mereka,atau diajarkan dan mendidik mereka agar mereka kembali kepada kebenaran dan menyembah Allah Ta'ala serta meninggalkan segala kejahatan.

Iskandar Zulkarnain memutuskan untuk menggempur mereka yang durhaka dan jahat,sedangkan yang baik akan dilindungi.Sebelumnya ia berkata kepada bangsa tersebut,"Siapa yang aniaya,akan kami siksa dan dikembalikan kepada Tuhan,agar Tuhan memberikan siksa yang lebih pedih lagi.Adapun orang-orang yang shaleh dan baik,akan kami lindungi,dan kepadanya kami hanya akan memerintahkan kewajiban-kewajiban yang ringan."

Kemudian tentaranya bergerak menewaskan setiap orang yang kejam,melindungi setiap orang yang baik.Akhirnya bangsa itu dapat diamankan dan ditentramkan serta di atur sebaik-baiknya dengan kehidupan yang makmur dan bahagia.

Setelah itu Zulkarnain dan pasukannya pergi menuju ke wilayah timur,yaitu India.Dilihatnya matahari di atas bangsa yang musyrik,yang menyembah banyak Tuhan.Bangsa itu akhirnya dapat ditaklukkan,diamankan dan ditentramkan,serta bangsa itu dapat dikeluarkan dari lembah kesesatan.

Setelah selesai kewajibannya terhadap bangsa itu,Zulkarnain dan pasukannya pergi menuju ke utara,yaitu ke Negeri Armenia,melalui Persia dan Azerbaijan.Kemenangan demi kemenangan dicapainya selama perjalanan,akhirnya sampailah di suatu tempat,tepatnya di antara dua buah gunung.Di sana Zulkarnain beserta pasukannya bertemu dengan suatu bangsa yang selalu dalam ketakutan dan kekhawatiran,mereka bahkan hampir tidak mengerti pembicaraan.Bangsa itu ketakutan dikarenakan di negeri itu berbatasan dengan bangsa Ya'juj dan Ma'juj yang terkenal kuat dan kejam.Kebiasaan Ya'juj dan Ma'juj adalah datang untuk menyerang mereka,menghancurkan apa saja dan membunuh siapa saja yang dijumpai.

Kedatangan Zulkarnain mereka sambut dengan segala kehormatan dan kegembiraan,karena mereka tahu dari kabar bahwa Zulkarnain adalah Raja yang kuat dan paling adil di muka bumi ini.Lalu mereka meminta bantuan kepada Zulkarnain,agar dilindungi dari serangan Ya'juj dan Ma'juj.Mereka memohon supaya dibangunnya dinding raksasa yang menjadi pembatas antara negeri mereka dengan Ya'juj dan Ma'juj.Sebagai imbalan,mereka bersedia membayar mahal kepada Zulkarnain.

Mendengar permohonan itu,Iskandar Zulkarnain menjawab,"Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku lebih baik,maka tolonglah aku dengan kekuatan agar aku membuatkan dinding antara kamu dengan mereka,berilah aku potongan-potongan besi."

Hingga ketika besi itu telah sama rata dengan kedua gunung itu,berkatalah Zulkarnain,"Tiuplah,dan ketika besi itu sudah menjadi api,ia pun berkata,"Berilah aku tembaga untuk aku tuangkan ke atas besi panas itu."

Maka mereka,Ya'juj dan Ma'juj tidak dapat mendakinya,dan mereka tidak bisa melubanginya.Zulkarnain berkata,"Ini adalah rahmat dari Tuhanku.Maka apabila sudah datang janji Tuhanku,dia akan menjadikannya hancur luluh,dan janji Tuhanku itu adalah benar."

Karena Zulkarnain,maka aman dan tentramlah negeri tersebut.Dengan demikian cita-citanya untuk mempersatukan kerajaan di timur hingga ke barat tercapai.Negeri kekuasaanya membentang luas antara lain di Maroko,Yunani,Mesir,Persia dan India.

Menurut Khair Ramdhan Yusuf,dalam bukunya Iskandar Zulkarnain,panglima perang,penakluk dan pemerintah yang shaleh,kajian terperinci menurut Al Qur'an,sunah dan sejarah,terbitan Malaysia,ada empat sosok yang berkaitan dengan nama Iskandar Zulkarnain.Yaitu Iskandar Macedonia,Zulkarnain Al Hamiri,Raja Himyar (seorang lelaki shaleh pada zaman Nabi Ibrahim) dan Kursh Al Akhmini Al Farisi.

Berkat ilmu dan pengetahuannya yang luas,serta dasar ketuhanan yang dipegang teguh dalam mendirikan kerajaan yang besar itu.Maka Penduduknya dapat hidup aman,tentram dan makmur,karena mempunyai raja yang shaleh dan adil.


Comments

Popular posts from this blog

10 Kota Terindah di Dunia

Dubai Termasuk dalam Tanda-tanda Kiamat