Kisah Perjuangan Soichiro Honda

Honda


Soichiro Honda, seorang industrialis jepang yang lahir pada 17 November 1906 di dusun Kanyo, distrik Shizuko, Jepang. Dan meninggal pada 5 Agustus 1991 pada umur 84 tahun. Honda lahir dari keluarga yang tidak mampu, namun ia memiliki semangat hidup yang tinggi. Sewaktu masih kecil, Honda suka naik sepeda dan senang mengamati mesin yang dilihatnya di sebuah perkebunan dekat rumahnya.

Honda merupakan anak kreatif dan aktif. Rasa ingin tahunya besar dan suka berimajinasi. Dia suka melihat pisau penggiling padi pada sebuah mesin diesel. Ketika memperhatikan itu, Honda bisa menghabiskan waktu berjam-jam. Honda juga suka mengotak-atik sepedanya. Karena rasa penasarannya besar, ia berhasil menambahkan rem kaki pada sepeda pancalnya. Saat itu usianya baru menginjak 12 tahun.

Pada tahun 1922, saat usianya 16 tahun, Soichiro Honda tidak mau melanjutkan sekolahnya. Menurutnya sekolah itu hanya membuang-buang waktu, demikian pikirnya. Hal yang menjadi mimpinya adalah mesin mobil. Ayahnya cukup mengerti apa yang dipikirkan oleh Soichiro Honda.

Akhirnya pada tahun 1922, dia bekerja pada bengkel Art Shokai, ia tidak meneruskan keahlian ayahnya sebagai seorang pandai besi. Pekerjaannya tidak langsung berhubungan dengan mesin seperti yang dia inginkan namun sebagai seorang tenaga cleaning service sambil mengasuh bayi dari pemilik bengkel. Di sinilah sejarah hidupnya mulai berubah, dari permulaan itulah pengetahuannya tentang mesin bertambah. Setelah secara diam-diam ia mempelajari sistem kerja mesin mobil di bengkel Art Shokai.

Pengetahuannya tentang mesin terus bertambah, hingga suatu saat Honda diajak bosnya untuk membantu pekerjaan bengkel. Kesempatan itu tidak disia-siakannya. Di bengkel itulah ia mampu menunjukkan kemampuannya memperbaiki mobil Ford model T keluaran tahun 1908. Keberhasilan itu mendapat pujian para teknis.

Setelah bekerja di bengkel Art Shokai selama enam tahun, Saka Kibara pemilik bengkel itu memberi kesempatan kepada Honda untuk membuka cabang di Hamamatsu. Soichiro Honda menganggap tawaran itu sebagai sebuah peluang yang tidak bisa diabaikan.

Di bengkel barunya itu Soichiro Honda amat disukai oleh para pelanggan. Sebab pelayanan yang terbaik, disertai hasil yang terbaik menjadi andalannya. Alhasil, para pelanggan rela mengantri dan tak jarang Soichiro Honda harus bekerja lembur hingga larut malam.

Babak baru industri mobil berubah ketika Soichiro Honda pada usia 30 tahun mematenkan temuannya, yakni jari-jari mobil berbahan logam. Sebelumnya jari-jari mobil masih terbuat dari bahan kayu. Temuannya itu sangat diminati para pemilik mobil dalam negeri dan diekspor ke berbagai negara di dunia.

Sejak saat itu, Soichiro Honda mundur dari tempat kerjanya dan memutuskan untuk mendirikan bengkel sendiri. Setelah sukses membuat jari-jari mobil berbahan logam, pada tahun 1938. Soichiro Honda lalu melirik ring piston dan memproduksinya sendiri. Pabrik-pabrik di Jepang menjadi sasaran penawaran ring piston buatannya, termasuk Toyota.

Pada awalnya, produk buatan Soichiro Honda tidak diterima oleh Toyota karena tidak memenuhi standart. Soichiro Honda tidak patah semangat, ia terus bekerja keras agar desain ring piston miliknya dapat bisa digunakan oleh Toyota.

Ternyata kerja kerasnya membuahkan hasil, dan mendapat kesempatan dari perusahaan itu. Mimpinya untuk memiliki pabrik mesin pun hampir nyata.

Pabrik impian Soichiro Honda didirikan menjelang perang dunia kedua. Sayang, saat perang berlangsung pabriknya terbakar. Ditambah terkena guncangan gempa bumi dahsyat. Kemudian Soichiro Honda memutuskan untuk menjual pabrik ring piston miliknya ke Toyota.

Selepas pabrik dijual, Soichiro Honda beralih pekerjaan ke bermacam-macam usaha namun tidak ada yang cocok untuknya.

Pasca perang dunia kedua, tepatnya tahun 1947, Jepang dilanda krisis minyak, terutama bensin. Kekuatan ekonomi negara matahari itu hancur. Karena tersedak oleh kebutuhan  keluarga, Soichiro Honda hendak menjual mobilnya. Tentu saja di tengah krisis bensin itu tak ada orang yang berminat membeli mobil.

Soichiro Honda memang jenius, seiring dengan terdesaknya kebutuhan keluarga, ia kembali bermain-main dengan sepedanya. Hebatnya lagi, ia menambahkan teknologi penggerak berukuran 50cc dan irit bahan bakar.

Ternyata, sepeda bermotor kecil itu diminati banyak orang dan Soichiro Honda mendapatkan limpahan pesanan. Sepeda itulah yang kemudian menjadi benih-benih sepeda motor merek Honda.

Soichiro Honda kembali mendirikan perusahaan pada tahun 1948 dengan modal awal 1.500 dollar AS. Tetapi pabrik Honda itu baru serius meproduksi sepeda motor sejak tahun 1955. Dua tahun berselang, Honda telah menjadi raja baru sepeda motor dunia yang tak tergoyahkan sampai sekarang. Pada tahun 1957, di kancah persaingan Honda menargetkan penjualan 7.500 unit perbulan. Padahal, target yang dipasang para kompetitor setahun hanya 6000 unit.

Selain itu motivasinya untuk memproduksi mobil juga kuat, pada tahun 1962 perusahaan ini membuat mobil pertamanya adalah s360 dan s600 namun gagal di pasaran. Sepuluh tahun kemudian Honda Civic berhasil diluncurkan yang dilengkapi CVCC (Compound Vortex Controlled Combustion).

Jika krisis minyak di Jepang pada tahun 1947 menjadikan sepeda bergerak mesin 50cc amat diminati pasar, krisis minyak tahun 1973 juga membawa berkah terhadap penjualan Mobil Honda yang berteknologi CVCC yang irit.

Setelah itu, Honda terus memproduksi mobil-mobil hemat bahan bakar dan ramah lingkungan hingga kini. Berbagai mobil Honda telah banyak difavoritkan para konsumen dunia, seperti Honda Jazz, Honda CRV, dan Honda City. Demikian juga dengan sepeda motornya, seperti Honda Supra X, Honda Vario, Honda Tiger, dan masih banyak model lainnya.

Kesuksessan Soichiro Honda yang menyukai balap itu ibarat air mengalir tanpa henti. Pemikiran yang jenius dalam melakukan inovasi teknologi membuatnya menjadi orang yang sukses.

Honda menjadi legenda otomotif di jagad raya ini. Di Indonesia sendiri, pada tahun 2007 mobil Honda mampu diserap pasar hingga 40.000 unit, atau menempati peringkat kelima setelah Toyota, Mitsubishi, Suzuki, dan Daihatsu.

Bantu Like Ilmu Manjur:
  Like

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

10 Kota Terindah di Dunia

Dubai Termasuk dalam Tanda-tanda Kiamat