Mengapa Korea Utara dan USA Selalu Bersitegang ?

Kim Jong-an (Korea Utara) dan Donald Trump (USA)

Kalau kita melihat di media zaman sekarang, tentu saja tidak jarang kita melihat berita tentang pertentangan antara Korea Utara dengan Amerika Serikat. Lantas apa yang membuat kedua negara ini selalu tidak akrab? bahkan tidak jarang kedua negara tersebut saling mengancam satu sama lain.

Sebelum menuju ke inti materi, tentu saja alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu secara umum tentang Korea Utara dan Amerika Serikat.

Korea Utara merupakan salah satu dari negara di dunia yang masih menganut ideologi komunis. Ketika Uni Soviet sebagai negara komunis adidaya sudah tidak ada, dan China yang sekarang sudah mulai menganut ideologi semi liberal, Korea Utara justru menunjukkan eksistensinya sebagai negara komunis. Negara yang secara resmi disebut Republik Rakyat Demokratik Korea (Wikipedia) ini tentu saja negara yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Amerika Serikat.

Berbeda dengan Korea Utara, Amerika Serikat merupakan negara yang secara umum menganut ideologi Liberalisme (kebebasan). Negara yang dulunya merupakan rival dari Uni Soviet ini masih menunjukkan pengaruhnya di Dunia. Entah menunjukkan pengaruhnya melalui bidang politik, militer, budaya, pendidikan hingga ekonomi. Sebenarnya hal mendasar yang membuat kedua negara ini tidak akur adalah kedua negara ini sama-sama memegang teguh ideologi mereka.

Kita tahu bahwa ideologi komunisme dan liberalisme adalah ideologi yang sangat bertolak belakang, ibarat air dan minyak yang takkan pernah bersatu. Ideologi komunisme mengutamakan kebaikan untuk seluruh kelas masyarakat secara totalitas, tidak ada kelas masyarakat yang mendapatkan fasilitas lebih. Hal itu dikarenakan karena alat produktivitas merupakan kepemilikan bersama.

Berbeda dengan Amerika Serikat, negara ini meganut ideologi liberalisme (kebebasan) dimana paham ini berlandaskan pada asas kebebasan yang memberikan rasa hormat yang tinggi pada setiap individu. Setiap individu bebas melakukan apa yang mereka mau asal tidak menganggu hak orang lain. Salah satu unsur yang ada pada liberalisme adalah sifat kapitalis, dimana seorang individu atau kelompok dapat menguasai suatu ekonomi, atau bisa dinamakan monopoli ekonomi. Dimana suatu penguasa ekonomi dapat terus memperluas usahanya, sedangkan kompetitornya justru tertinggal sangat jauh.

Sifat kapitalis ini ternyata oleh Amerika Serikat tidak hanya diterapkan pada bidang ekonomi, melainkan juga diterapkan pada dunia politik. Contohnya seperti konflik berkepanjangan di timur tengah, seperti konflik Israel-Palestina, invasi Amerika Serikat ke Irak, dan perang di Suriah. Dengan bermodal militer dan peralatan perang yang canggih, Amerika Serikat memperluas pengaruh politiknya di wilayah timur tengah. Bukan hanya dari segi politik, melainkan juga dari segi ekonomi. Dengan adanya perang, maka senjata Amerika akan terus laris terjual dan mendapatkan keuntungan.

Mungkin pengaruh Amerika Serikat dapat tersebar ke seluruh penjuru dunia, tapi tidak untuk wilayah Korea Utara. Korea Utara merupakan negara yang sangat tertutup dan tidak mau di pengaruhi oleh negara lain. Korea Utara dapat terus mengembangkan negaranya dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan, militer, politik tanpa pengaruh dari negara lain. Hal ini lah yang membuat Amerika Serikat jengkel terhadap Korea Utara. Korea Utara akan terus mengembangkan rudalnya yang dapat menjangkau Amerika Serikat tanpa mempedulikan peringatan atau bahkan ancaman dari negara lain.

Mungkin Korea Utara masih kalah dalam hal militer oleh Amerika Serikat, tetapi perlu diketahui bahwa Korea Utara merupakan negara yang sangat serius dalam mengembangkan militernya. Bayangkan dengan jumlah penduduk 25 juta, Korea Utara memiliki personal militer dengan jumlah 6 juta. Sangat berbeda jauh dengan Amerika Serikat yang jumlah penduduknya 326 juta, tetapi jumlah personal militernya hanya 2 juta. Oleh karena itu Korea Utara bagi Amerika Serikat adalah negara yang menghalanginya untuk menjadi negara yang adidaya.

Selama Amerika Serikat masih ingin terus memperluas pengaruhnya di dunia, dan Korea Utara masih tertutup dan tidak mau dipengaruhi oleh negara lain. Maka sulit bagi kedua negara ini untuk menjadi akrab.

Sumber :

- The Infographics Show (YouTube))
- Minderop, Albertine. 2006. Pragmatisme. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
- Simanjuntak. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas VIII. Grasindo

baca juga :






       

Comments

Popular posts from this blog

10 Kota Terindah di Dunia

Dubai Termasuk dalam Tanda-tanda Kiamat